Apa Itu Netral Pada Listrik
Memudahkan Perbaikan Listrik
MCB juga memudahkan perbaikan listrik karena dapat memutuskan aliran listrik dengan cepat dan mudah. Dengan adanya MCB, teknisi listrik dapat melakukan perbaikan listrik dengan lebih aman dan mudah.
MCB dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi masalah dalam sirkuit. Ketika MCB terpicu, MCB akan dapat menjadi petunjuk bahwa ada masalah dalam sirkuit, seperti hubung singkat atau arus lebih. Dengan memeriksa dan memecahkan masalah tersebut, perbaikan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Apa perbedaan karbon netral dengan net zero carbon?
Karbon netral hanya mencakup emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 (emisi langsung perusahaan), dan dapat mengacu pada produk serta aktivitas individual, atau perusahaan secara keseluruhan. Lain halnya dengan Net Zero Carbon mencakup scope 1,2,dan 3. Scope 3 artinya, seluruh rantai nilai perusahaan mulai dari persediaan yang dibeli hingga pengelolaan produk akhir.
Referensi yang digunakan dalam artikel
Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang
Pengurangan sampah dan pengelolaan limbah yang efektif dapat membatasi emisi metana dan karbon dioksida dari tempat pembuangan sampah. Mengimplementasikan program daur ulang dan meminimalkan limbah dapat membantu mencapai tujuan pengurangan emisi.
Kemudahan penggunaan
MCB pada rangkaian listrik memberikan kemudahan penggunaan yang signifikan. MCB, atau Miniature Circuit Breaker, adalah perlindungan otomatis yang digunakan dalam sirkuit listrik untuk melindungi peralatan dan instalasi dari overcurrent dan short circuit yang dapat mengakibatkan kerusakan atau bahkan kebakaran.
Keunggulan utama MCB adalah kemampuan untuk memberikan perlindungan otomatis terhadap overcurrent dan short circuit. Dalam keadaan overcurrent, seperti arus lebih tinggi dari kapasitas kabel yang terlalu panas atau kegagalan peralatan elektronik, MCB secara otomatis memutus aliran listrik untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Begitu juga, dalam kasus short circuit, MCB akan segera memutus aliran listrik untuk mencegah kebakaran atau kerusakan serius lainnya.
Dalam hal penggunaan genset, MCB juga memberikan kemudahan. MCB memungkinkan penentuan pengaturan arus yang tepat untuk genset yang sesuai dengan kebutuhan daya listrik. Selain itu, MCB yang berkualitas baik juga akan melindungi genset dari kerusakan akibat arus yang berlebihan.
Dengan menggunakan MCB, pengguna tidak perlu lagi memeriksa atau mengganti sekring manual secara terus-menerus. MCB lebih mudah digunakan dan lebih aman karena memerlukan intervensi manusia yang minimal. Dengan adanya perlindungan otomatis yang disediakan MCB, pengguna dapat merasa lebih tenang dan terhindar dari risiko menghadapi kerusakan peralatan atau kebakaran akibat kesalahan manusia.
Perbedaan MCB dengan Sakelar Biasa
Perbedaan antara MCB dan sakelar konvensional terletak pada kemampuan MCB yang secara otomatis memutus arus aliran listrik saat terjadi gangguan arus berlebih. Di sisi lain, sakelar biasa hanya berperan sebagai pemutus aliran listrik yang harus dikendalikan secara manual. Keberadaan fitur otomatis pada MCB memberikan tingkat perlindungan yang lebih efektif pada sistem listrik.
Baca Juga : MCB Acti9 Memberikan Perlindungan Untuk usaha dan Bisnis Anda
Kemudahan penggunaan
Salah satu kemudahan pada penggunaan yang disediakan oleh MCB adalah perlindungan otomatis terhadap overcurrent (beban berlebih) dan short circuit (hubung singkat) dalam sirkuit listrik. Artinya, Sobat Honda tidak perlu terus-menerus memeriksa atau mengganti sekring manual jika terjadi masalah dalam sirkuit. MCB akan secara otomatis membuka sirkuit saat terjadi gangguan dan Sobat Honda hanya perlu menekan tombol reset (jika ada) untuk mengembalikan aliran listrik setelah masalahnya diatasi.
Banyak bukan manfaat dan kemudahan yang diberikan MCB? Salah satunya ada pada jenis ketiga atau tiga fasa yang bisa Sobat Honda lihat pada penggunaan genset. Penggunaan genset yang sesuai dengan kebutuhan juga didukung dengan kualitas yang bagus akan membuat penggunaannya akan semakin lebih baik lagi.
Maka dari itu, Sobat Honda tidak usah ragu untuk menjadikan Honda Power Products sebagai pilihan terbaik dalam menyediakan mesin genset dengan kualitas tinggi. Jika Sobat Honda masih ragu, tim Honda Power Products akan siap untuk membantu Sobat Honda dalam memilih mesin genset yang sesuai dengan keinginan juga kebutuhan Sobat Honda.
Yuk, tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Segera kunjungi dealer atau laman resmi Honda Power Products untuk mendapatkan mesin genset kualitas paling bagus sekarang juga!
Honda Power Products Indonesia
MCB (Mini Circuit Breaker) adalah komponen penting dalam sistem listrik yang berfungsi sebagai pengaman terhadap potensi risiko kebakaran dan kelistrikan yang terjadi akibat adanya arus listrik yang berlebih atau gangguan pada rangkaian listrik. Peran MCB dalam sebuah rangkaian listrik antara lain adalah sebagai berikut:
Peningkatan Efisiensi Energi
Memahami dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi adalah langkah pertama dalam pengurangan emisi karbon. Teknologi canggih, pemantauan konsumsi, dan pengoptimalan proses dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan pada sumber daya berkarbon tinggi.
Menghindari Kebakaran dan Kerusakan pada Perangkat Listrik
MCB juga berperan penting dalam menghindari potensi kebakaran dan kerusakan pada perangkat listrik. Kemampuannya untuk memutus aliran listrik secara otomatis saat terdeteksi adanya gangguan atau adanya arus listrik berlebih membantu mencegah kerusakan pada peralatan elektronik. Artinya, MCB tidak hanya melindungi sistem listrik secara keseluruhan, tetapi juga menjaga keberlangsungan operasional peralatan rumah tangga atau perangkat bisnis yang terhubung.
Mengapa netralitas karbon penting?
Para pendukung upaya netralitas karbon mengatakan mereka dapat memainkan peran penting dalam mengurangi perubahan iklim dan pemanasan global, yang disebabkan oleh penumpukan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Selain karbon dioksida, gas rumah kaca (GRK) yang berkontribusi terhadap perubahan iklim termasuk metana, nitrous oksida, dan hidrofluorokarbon.
Emisi ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, dan telah menyebabkan peningkatan suhu global yang signifikan. Pemantau iklim Uni Eropa, Copernicus, melaporkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat-hampir 1,48 derajat Celcius (2,66 derajat Fahrenheit) lebih hangat dari tingkat pra-industri.
Inisiatif netralitas karbon dapat membantu dalam mencapai tujuan emisi net zero, pengurangan semua emisi GRK mendekati nol, dengan emisi yang tersisa dihapus dari atmosfer. Namun, inisiatif emisi net zero biasanya lebih fokus pada pengurangan emisi daripada penghapusan. Science Based Targets initiative (SBTi), sebuah kemitraan dari beberapa organisasi nirlaba global, mempromosikan standar net zero perusahaan yang menyerukan agar perusahaan mengurangi emisi rantai nilailangsung dan tidak langsung hingga lebih dari 90%.1 Ketika sebuah perusahaan atau negara mengambil tindakan iklim yang berhasil menghasilkan emisi nol bersih, maka perusahaan tersebut dianggap sebagai perusahaan yang netral terhadap iklim.
Warna netral adalah warna yang berfungsi sebagai nuansa latar belakang yang lembut, yang dapat dengan mudah dipadukan dengan warna-warna lain yang lebih kuat. Hal ini membuat warna netral sangat cocok menjadi kanvas kosong bagi kreativitas Anda, berikan kesempatan bersinar bagi karya seni dan fitur arsitektural Anda.
Skema warna netral dapat berupa apa saja, dari warna netral yang terang seperti krem dan putih, hingga nuansa yang lebih gelap, seperti cokelat dan arang.
Telakangan, isu soal karbon, emisi karbon, karbon trading, pajak karbon dan soal karbon karbon lainnya kembali mengemuka seiring isu krisis iklim yang juga tengah jadi perbincangan dunia internasional. Nah, dari sejumlah istilah karbon tersebut, saat ini istilah karbon netral terlihat kian popular.
Tapi, apasih sebenarnya karbon netral itu?
Begini. Emisi karbon dioksida di atmosfer mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak tahun 1750, sejalan dengan revolusi industri yang terjadi. Akumulasi karbon di atmosfir yang kian kemari kian tinggi pun memicu pemanasan global dan perubahan iklim dunia.
Nah, karbon netral menjadi suatu upaya untuk menjaga keseimbangan, antara karbon yang diemisikan dari berbagai sektor ekonomi dengan sumber-sumber yang dapat menyerap emisi karbon tersebut dari atmosfer. Tujuannya satu, mengurangi konsentrasi kabon di atmsofir, sampai netral atau ekuivalen dengan nol.
Tapi, perlu dicatat, mencapai karbon netral bukan berarti tidak terjadi emisi karbon sama sekali, mengingat hutan sebagai sumber penyerap alami pun mengemisikan karbon melalui kebakaran hutan, perubahan penggunaan lahan atau penebangan. Hanya saja, dalam karbon netral, jumlah emisi karbon seluruhnya dapat diserap oleh alam melalui proses siklus karbon alami, sehingga tidak terjadi penumpukan karbon di atmosfer.
Memang sampai saat ini, tidak ada penyerap karbon buatan yang mampu menyerap karbon dari atmosfer pada skala besar yang memicu pemanasan global. Tapi industri bisa melakukan pendekatan teknologi untuk menurunkan emisi karbon. Saat ini teknologi yang digunakan disebut sebagai Carbon Capture Storage (CCS). Selain itu juga industri menerapkan efisiensi energi pada proses produksinya.
Adanya perbedaan upaya ini secara otomatis juga memberikan hasil penurunan emisi yang berbeda-beda di setiap sektor. Bahkan perbedaan hasil penurunan emisi juga terjadi pada beragam aktivitas pada sektor yang sama. Maka dari itu, dalam upaya untuk mencapai karbon netral, negara-negara di dunia menyatakan akan menggunakan mekanisme berbasis pasar di dalam INDC-nya (Intended Nationally Determined Contribution).
Jenis gas rumah kaca yang dapat diperdagangkan dalam pasar karbon, umumnya terdiri dari enam jenis gas rumah kaca yang tercantum dalam Protokol Kyoto, yang meliputi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrat oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFCs), perfluorocarbon (PFCs), dan sulfur heksafluorida (SF6).
Produk yang diperdagangkan berupa hak atas emisi gas rumah kaca dalam satuan setara-ton-karbondioksida (ton CO2 ekuivalen). Hak di sini dapat berupa hak untuk melepaskan gas rumah kaca ataupun hak atas penurunan emisi gas rumah kaca.
Berdasarkan cara perdagangannya, secara umum pasar karbon dibagi menjadi dua jenis, yaitu trading dan crediting. Contoh dari sistem trading yaitu European Union Emissions Trading System (EU ETS) melalui sistem cap and trade yang telah menjadi acuan bagi pasar karbon di seluruh dunia. Dalam sistem ini, komoditi yang diperdagangkan berupa penurunan emisi yang telah disertifikasi, berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di pasar tersebut.
Kemudian, contoh dari sistem crediting disebut juga sebagai mekanisme carbon offset atau baseline-and-offsetting. Contoh dari sistem crediting ini diantaranya Clean Development Mechanism (CDM) dan Joint Implementation (JI), Gold Standard (GS), Verified Carbon Standard (VCS), Plan Vivo, Panda Standard, American Carbon Registry, dan sebagainya.
Instrumen ekonomi lainnya yang biasa digunakan untuk mencapai karbon netral yaitu pajak karbon. Pajak karbon sebenarnya memiliki kemiripan dengan cap-and-trade, baik di dalam batasan emisinya maupun implementasinya yang kebanyakan bersifat wajib. Bedanya, pajak karbon ini tidak mengenal adanya perdagangan emisi, prinsipnya siapa yang melakukan emisi harus membayar (polluters-pay-principle).
Saat ini, dengan diterbitkannya UU Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), Indonesia akan menerapkan pajak karbon. Pada tahap awal ini, pengenaan pajak karbon dikenakan untuk sektor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selanjutnya, penerapan akan diberlakukan secara penuh untuk berbagai sektor, dengan pentahapan yang tergantung pada kesiapan sektor terkait.
Satu yang pasti, upaya ini dapat menjadi sarana pelaksanaan kebijakan (policy tool) untuk memberikan insentif bagi kegiatan mitigasi perubahan iklim. Mekanisme yang diberlakukan baik trading, crediting ataupun pajak karbon dapat menjadi upaya paling cost effective, dibandingkan jenis pembiayaan mitigasi konvensional.
Referensi:[PMR] Partnership for Market Readiness Indonesia. 2018. #pasarkarbon: Pengantar Pasar Karbon untuk Perubahan Iklim. PMR Indonesia – UNDP.
Mengurangi Downtime
Memang benar jika MCB dapat membantu untuk mengurangi downtime pada aliran listrik, downtime sendiri merupakan waktu di mana aliran listrik terganggu atau dimatikan, dan ini dapat merugikan bisnis atau operasi yang mengandalkan pasokan listrik yang andal.
MCB bekerja untuk memutus sirkuit jika terdeteksi masalah seperti hubung singkat, arus lebih, atau beban lebih. Dalam situasi seperti ini, MCB akan segera mematikan sirkuit, yang mencegah kerusakan lebih lanjut pada peralatan listrik dan meminimalkan waktu downtime.
Baca Juga: Fungsi Kapasitor Genset, Cara Memilih, serta Merawatnya