Berikan Contoh Hewan Yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.
Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.
Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna atau disebut juga dengan hemimetabola, adalah metamorfosis yang tidak mengalami proses pupa dan larva. Jadi hewan-hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna akan langsung menuju fase dewasa.
Ciri utama hewan yang memiliki metamorfosis tidak sempurna adalah, mereka memiliki bentuk yang tetap ketika menetas dan perubahannya hanya menyangkut pada ukuran tubuh saja.
Ciri lainnya yang tidak kalah penting adalah, hewan-hewan ini sering melakukan pergantian kulit atau molting. Pergantian kulit ini dilakukan karena hewan tersebut bertambah besar. Saking besarnya, kulit mereka tidak sanggup lagi untuk menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengannya.
BACA JUGA: 14 Hewan Langka Di Indonesia Yang Dilindungi
Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna
Daur hidup dari capung dimulai dari menetasnya telur setelah 1-3 minggu. Telur menetas menjadi larva capung yang mana akan mengalami pergantian kulit sebanyak 8-12 kali.
Fase ini berlangsung sangat lama bahkan dapat mencapai 4 tahun sampai pada akhirnya menjadi capung dewasa.
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna lainnya adalah kecoak. Mirip dengan capung, fase perkembangan awal dari metamorfosis dimulai dari telur. Telur kecoak pada umumnya akan menetas pada rentang waktu 24-38 hari.
Setelahnya, telur akan menetas menjadi nimfa. Pada fase ini nimfa kecoak akan berganti kulit beberapa kali. Mulai dari masih menjadi nimfa kecil berwarna putih dengan tubuh yang lunak hingga menjadi kecoak muda dengan ukuran lebih besar, tubuh yang mengeras dan bewarna lebih gelap.
Pada kondisi optimal, setelah berganti kulit 8 kali dalam waktu 9 bulan, nimfa akan berubah menjadi kecoak dewasa dengan sayap dan mulai bisa terbang.
Sumber: Just Fun Facts
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ketiga adalah jangkrik. Seperti dua hewan sebelumnya, jangkrik juga melalui 3 tahapan hingga menjadi jangkrik dewasa.
Di dalam siklus tersebut, jangkrik memerlukan waktu kurang lebih 83 hari sampai menjadi jangkrik dewasa. Pada fase telur, jangkrik memerlukan waktu 3 hari untuk menetas.
Sesudah menetas, nantinya nimfa akan keluar, fase ini berlangsung selama 40 hari. Setelah menjadi jangkrik dewasa, hewan ini umumnya memerlukan waktu selama 40 hari dan siap kawin untuk bereproduksi.
Berbeda dengan jangkrik, ketika ada di fase telur, umumnya belalang memerlukan waktu selama 1 hingga 10 bulan agar bisa menetas. Hal tersebut bergantung dari jenis belalang serta kondisi lingkungan.
Contohnya seperti di daerah yang memiliki musim dingin, telur belalang akan menetas lebih lama dibanding saat ada di daerah tropis. Sesudah menetas, telur belalang akan keluar dari cangkang dan mulai mencari makan.
Ketika menjadi nimfa, belalang hanya mengandalkan kaki kecilnya untuk merayap di ranting tanaman, fase ini berlangsung selama 30 hingga 40 hari sampai berubah menjadi belalang dewasa.
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna terakhir pada daftar ini adalah rayap. Telur rayap pada umumnya akan menetas dalam kurun waktu 8-11 hari.
Telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa rayap akan mengalami pergantian kulit beberapa kali hingga menjadi rayap dewasa.
Uniknya, pada fase nimfa, ratu rayap akan membagi para nimfa ke dalam beberapa kasta atau golongan seperti rayap produktif (laron), rayap prajurit, dan rayap pekerja.
Demikian informasi seputar metamorfosis tidak sempurna pada hewan beserta contoh hewan yang mengalaminya. Alam kita memang menyimpan berbagai fenomena yang menarik untuk digali salah satunya mengenai daur hidup hewan yang beragam dan memiliki keunikan tersendiri. Semoga bermanfaat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna – Setiap makhluk hidup akan tumbuh menjadi besar dan dewasa. Ketika manusia masih bayi, mereka memiliki ukuran tubuh yang kecil dan hampir tidak bisa melakukan apapun sendiri. Seiring bertambahnya waktu, bayi ini tumbuh besar melewati masa anak-anak, remaja, hingga akhirnya dewasa lalu berubah menjadi tua.
Nah, nyatanya proses ini bukan hanya terjadi pada manusia saja, melainkan juga pada hewan. Sama seperti manusia, mayoritas hewan hanya tumbuh jadi lebih besar dari sebelumnya. Namun tidak semua hewan melewati proses pertumbuhan yang normal. Beberapa hewan tertentu mengalami proses pertumbuhan yang istimewa.
Proses istimewa ini dikenal dengan istilah metamorfosis. Jadi apa itu metamorfosis? Yuk cari tahu jawabannya sama-sama!
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.
Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.
Jenis-jenis Metamorfosis
Meski sama-sama melakukan metamorfosis, namun tidak semua hewan melewati proses yang sama. Pasalnya, metamorfosis sendiri terbagi jadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kira-kira apa perbedaannya?
Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna atau disebut juga dengan hemimetabola, adalah metamorfosis yang tidak mengalami proses pupa dan larva. Jadi hewan-hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna akan langsung menuju fase dewasa.
Ciri utama hewan yang memiliki metamorfosis tidak sempurna adalah, mereka memiliki bentuk yang tetap ketika menetas dan perubahannya hanya menyangkut pada ukuran tubuh saja.
Ciri lainnya yang tidak kalah penting adalah, hewan-hewan ini sering melakukan pergantian kulit atau molting. Pergantian kulit ini dilakukan karena hewan tersebut bertambah besar. Saking besarnya, kulit mereka tidak sanggup lagi untuk menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengannya.
BACA JUGA: 14 Hewan Langka Di Indonesia Yang Dilindungi
Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.
Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.
Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.
Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.
Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.
Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.
Jenis-jenis Metamorfosis
Meski sama-sama melakukan metamorfosis, namun tidak semua hewan melewati proses yang sama. Pasalnya, metamorfosis sendiri terbagi jadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kira-kira apa perbedaannya?